Model-model Penelitian Agama: Agama Sebagai Produk Budaya
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Sebelum mendalami lebih jauah tentang
kebudayaan mari sejenak kita mencari tahu apa yang disebut kebudayaan. Secara
bahasa kebudayaan memiliki arti sebagai hasil daya cipta manusia dengan
menggunakan dan mengerahkan segenap potensi batin yang dimilikinya. Secara
istilah kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan yng dipunyai manusia sebagai
mahluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model
pengetahuan yang dapat digunakan untuk memahami lingkungan yang dihadapi untuk
mendorong dan menciptakan tindakan-tindakan yang diperlukan.
Arti yang terkandung dalam istilah
kebudayaan banyak dikaji oleh para ahli. Kebudayaan menurut Edward B. Taylor
adalah keseluruhan yang kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
hukum, moral, adat, dan berbagai kemampuan dan kebisaan yang diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat. Ilmu tentang kebudayaan secara garis besar memiliki
dua ruang lingkup, yaitu:
1.
Aspek kehidupan
yang bermasalahkan kemanusia dan budaya yang bisa didekati menggunakan
pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi keahlian (disiplin)
2.
Hakikat manusia
yang satu atau universal, tetapi baragam perwujutannya dalam kebudayaan setiap
zaman
Penelitian budaya adalah penelitian
yang meneliti tentang tradisi masyaakat kolektif (folklore).
Agama
merupakan kenyataan yang dapat dihayati. Sebagai kenyataan, berbagai aspek
perwujudan agama bermacam-macam, tergantung pada aspek yang dijadikan sasaran
studi dan tujuan yang hendak dicapai oleh orang yang melakukan studi. Agama
sebagai sasaran penelitian budaya yang berarti menggunakan pendekatan
penelitian yang lazim yang digunakan dalam penelitian budaya.
Untuk memahami suatu agama,
khususnya Islam memang harus melalui dua model, yaitu tekstual dan konstektual.
Tekstua, artinya memahami Islam melalui wahyu yang berupa kitab suci. Sedangkan
kontekstual berarti memahami Islam lewat realitas social, yang berupa perilaku
masyarakat yang memeluk agama bersangkutan.
Islam merupakan agama yang
diwahyukan Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW.sebagai jalan hidup untuk meraih
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Agama islam disebut juga agama samawi
. selain agama Islam, Yahudi dan Nasrani juga termasuk ke dalam kategori agama samawi.
Sebab keduanya merupakan agama wahyu yang diterima Nabi Musa dab Nabi Isa
sebagai utusan Allah yang menerima pewahyuan agama Yahudi dan Nasrani.
Agama wahyu bukan merupakan bagian
dari kebudayaan. Demikian pendapat Endang Saifuddin Anshari yang mengatakan
dalam suatu tulisannya bahwa:
"agama samawi dan kebudayaan
tidak saling mencakup; pada prinsipnya yang satu tidak merupakan bagian dari
yang lainnya; masing-masing berdiri sendiri. Antara keduanya tentu saja dapat
saling hubungan dengan erat seperti kita saksikan dalam kehidupan dan
penghidupan manusia sehari-hari. Sebagaimana pula terlihat dalam hubungan erat
antara suami dan istri, yang dapat melahirkan putra, namun suami bukan
merupakan bagian dari si istri, demikian pula sebaliknya."
Atas dasar pandangan di atas, maka
agama Islam sebagai agama samawi bukan merupakan bagian dari kebudayaan (Islam).
Masing-masing berdiri sendiri, namun terdapat kaitan erat antara keduanya.
Proses interaksi Islam dengan budaya
dapat terjadi dalam dua kemungkinan. Pertama adalah Islam mewarnai,
mengubah, mengolah dan
memperbaharui budaya. Kedua, justru Islam yang diwarnai oleh kebudayaan.
Masalahnya adalah tergantung dari kekuatan dari dua entitas kebudayaan
atau entitas keislaman. Jika entitas kebudayaan yang kuat maka akan muncul
muatan-muatan local dalam agama, seperti Islam Jawa. Sebaliknya, jika entitas
Islam yang kuat mempengaruhi budaya maka akan muncul kebudayaan Islam.
Dalam kebudayaan dan peradaban yang dikenal umat Islam berpegang pada
kaidah: Al-Muhafadhatu ala al-qadim al-shalih wa al-akhdzu bi al jaded
al-ashlah, artinya: memelihara pada produk budaya lama yang baik dan
mengambil produk budaya baru yang lebih baik.
Jadi dapat di simpulkan bahwa hasil
pemikiran manusia yang berupa interprestasi terhadap teks suci itu disebut
kebudayaan, maka sisitem pertahanan Islam, system keuangan Islam, dan
sebagainya yang timbul sebagai hasil pemikiran manusia adalah kebudayaan pula.
Kalaupun ada perbedaannya dengan kebudayaan biasa, maka perbedaan itu terletak
pada keadaan institusi-institusi kemasyarakatan dalam Islam, yang disusun atas
dasar prinsip-prinsip yang tersebut dalam al-Qur`an.
Pendekatan budaya
dalam study islam memiliki banyak banyak kelebihan, antara lain sebagai alat
metodelogi untuk memahami pemikiran keagamaan yang dimiliki oleh suatu
masyarakat, dan digunakan untuk dapat mengarahkan dan menambah keyakinan yang
dimiliki masyarakat, yang sesuai dengan benar, tanpa harus menimbulkan konflik.
Ada 4 ciri fundamental pendekatan budaya terhadap agama:
1.Descriptive, yaitu berhubungan
dengan warga atau msyarakat setempat yang diamati dan diobservasi dalam jangka
waktu yang lamadan mendalam.
2.Local practices, yaitu praktik
kongkrit dan nyata dilapangan.
3.Connection across
social domains, yaitu mencari keterkaitan antara berbagai macam kehidupan
yang lebih utuh
4.Comparative, yaitu membandingkan
beberapa aspek, yang ditujukan untuk memperkaya bobot kajian.
Sekian
terima kasih, semoga bermanfaat.
komentar, kritik, dan saran sangat membantu dalam menyelesaikan tugas ini
komentar, kritik, dan saran sangat membantu dalam menyelesaikan tugas ini
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Nama : Wafi Firdausi
NIM :
931107517
Dosen Pengampu : Dr. Limas Dodi, M.Hum
Mantap,, tidak banyak yang saya katakan selain, terus berjuang, tingkatkan intelektual anda untuk bersain di jaman sekarang ini sobat 🙏🙏🙏
BalasHapusTerima kasih banyak atas waktu yang anda sisihkan untuk membaca isi dari blog saya
HapusPemaparan materi sudah cukup Bagus.. Lalu apakah perbedaan descriptive dan local practices?
BalasHapusdescriptive dilakukan dengan cara berhubungan langsung sedangkan lical practices dengan ikutserta dalam kelompok.
HapusSemoga bermanfaat bagi pembaca..
BalasHapusTerima kasih banyak atas waktu yang anda sisihkan untuk membaca isi dari blog saya
HapusMaaf saya ingin bertanya, berbicara masalah budaya apakah budaya dalam study Islam sama dengan tradisi dalam study Islam? Karena setahu saya tradisi dalam islam disebut sebagai al-urf. Lalu bagaimana menyikapi mazhab yang tidak setuju al-urf sebagai hukum islam?
BalasHapusMenurut ekspetasi saya al-urf merupakan budaya maupun kebiasaan dari suatu kaum atau masyarakat. Dan saya pernah membaca rata" mazhab" atau imam besar islam pun menyetujui al-urf sebagai hukum islam
HapusSingkatnya al-urf merupakan salah satu kajian dalam ushul fiqh yang masih banyak terdapat perbedaan pendapat.
HapusSingkatnya al-urf merupakan salah satu kajian dalam ushul fiqh yang masih banyak terdapat perbedaan pendapat.
HapusTerima kasih, artikel ini sangat bermanfaat, pemaparan materi sudah cukup lengkap.
BalasHapusTerima kasih banyak atas waktu yang anda sisihkan untuk membaca isi dari blog saya
Hapus